Rakorwil Timur: Infrastruktur, Pariwisata, dan Perikanan Jadi Fokus

By Admin

nusakini.com--Kamar Dagang dan Industri Indonesia menggelar Rapat Koordinasi Wilayah Timur di Manado, Sulawesi Utara akhir prkan lalu. Rakorwil tersebut dinilai sebagai wahana strategis dan jembatan dalam membedah persoalan pengembangan potensi daerah timur Indonesia.  

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani memuji pertumbuhan investasi di Provinsi Sulut yang semakin membaik. Untuk mendukung perkembangan tersebut, Rosan memandang koordinasi dan komunikasi antara pelaku usaha di pusat dan daerah perlu ditingkatkan, selain percepatan pembangunan infrastruktur. 

“Memang harus diakui dengan kondisi Sulut saat ini, sudah terlihat terjadinya pergerakkan investasi. Ini dibuktikan lewat masuknya wisatawan khususnya dari Cina. Itu tidak lepas dari kesiapan daerah termasuk menyiapkan infrastruktur pariwisata yang memadai. Namun, itu akan terus kita dorong,” terang Rosan Roeslani di sela-sela pembukaan Rakorwil Timur Kadin Indonesia di Grand Kawanua International Convention Center Manado, sebagaimana diberitakan mediasulut.co. 

Rosan mencontohkan infrastruktur pariwisata yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Sulut. Sebab itu, dia menilai obyek wisata andalan di Sulut mesti ikut didorong menjadi prioritas wisata nasional, terutama destinasi sekelas Bunaken. 

“Saat ini pemerintah telah menetapkan sepuluh destinasi pariwisata di Indonesia. Namun, prioritas pemerintah mengarah pada empat destinasi seperti Toba, Pulau Komodo, Yogjakarta dan NTB. Tentu saja, kami akan berjuang supaya Bunaken akan kembali masuk dalam destinasi pariwisata populer Indonesia,” ujar Rosan. 

Infrastruktur dan koordinasi menjadi unsur penting. Karena itu, selain mendorong pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, kegiatan komunikasi antarpengusaha perlu lebih diintensifkan; Dengan demikian, kebutuhan daerah dan peluang investasi bagi pengusaha dari wilayah lain dapat tersalurkan. 

“Makanya pertemuan seperti ini kami harapkan reguler dilaksanakan. Bisa saja empat bulan sekali sehingga maksimal. Kami berharap, masukan-masukan atau usulan yang masuk harus lebih konkrit sehingga bisa diprioritaskan,” ucap Rosan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Timur Kadin Indonesia Andi Rukman Nurdin menyatakan, Kadin Indonesia memprioritaskan pembangunan infrastruktur, pariwisata dan perikanan di Indonesia Timur. Infrastruktur menjadi motor pembangunan, sedangkan pariwisata dan perikanan merupakan keunggulan khas wilayah Timur Indonesia. 

"Kami melihat potensi sektor perikanan dan pariwisata di Sulut sangat besar, namun belum tergarap dengan baik. Sehingga Kadin akan berupaya mendorong sektor tersebut dan tentunya tidak lepas dari pembangunan infrastruktur pula. Karena infrastruktur menjadi pendorong utama dalam peningkatan pembangunan sektor lainnya," ujar Andi Rukman. 

Sulut dan wilayah timur Indonesia memiliki beragam sumber daya. Untuk mengembangkan potensi daerah secara profesional, dibutuhkan mesin penggerak yang memiliki aksesibilitas di level nasional hingga internasional. (p/ab)